Metaverse

Leslar-Billy Bikin Kripto

KLIK BALIKPAPAN – Fenomena trading, berupa saham, kripto, maupun non-fungible token atau NFT kian marak di pelbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.

Ini memicu pasangan Lesty Kejora dan Risky Billar yang kerap disapa Leslar terinspirasi membuat koin kripto milik mereka sendiri. Koin ini diklaim dapat mewakili Indonesia ke pasar global. Mereka menamai koin kripto itu dengan nama $ Leslar.

Koin itu pertama kali dipublikasikan di dunia virtual Leslar Metaverse pada 25 Februari 2022. Dalam unggahan akun Instagram resmi @leslarmetaverse tampak adanya perhitungan presale koin $Leslar.

Project Lelsar terpampang jelas untuk membuat wadah masa depan mulai koin, avatar yang dipakai di metaverse juga metaverse sendiri. Whitepaper yang resmi dicantumkan di website adalah gambaran nyata kedua pasangan ini serius menggarap proyek ini.

“Leslar dibentuk dari komunitas, untuk komunitas Indonesia dan global,” ujar Reza, CEO Leslar Metaverse dalam keterangannya, Kamis 3 Maret 2022.

Related Articles

Selebritas Lesti Kejora dan Risky Billar meluncurkan Leslar Metaverse pada Jumat 4 Maret 2022. Dalam metaverse itu, mereka turut menawarkan token kripto bernama Leslar Coin dan NFT.

“Tujuan utama dari project ini adalah untuk mengedukasi dan memperkenalkan dunia digital kepada warga Indonesia,” dikutip dalam situs leslar metaverse, belum lama ini.

Dalam situs itu leslar coin atau $LESLAR merupakan token utilitas yang digunakan dalam ekosistem Leslar Metaverse.

“$LESLAR adalah mata uang yang akan digunakan untuk bertransaksi yang akan dilakukan di LESLAR Metaverse.”

$LESLAR akan mengizinkan para pemain untuk bermain permainan seperti ‘play-to-earn’ yang akan segera diluncurkan. $LESLAR dapat digunakan untuk mendapatkan item digital.

Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti Tirta Karma Sanjaya mengatakan saat ini belum ada listing di calon pedagang kripto dalam negeri atau mendaftar ke Bappebti.

“Masyarakat agar berhati-hati dengan upaya pengumpulan dana baik berupa token atau koin kripto maupun NFT yang berbasis blockchain dan harus dipastikan bahwa kebenaran pengembangan teknologi produknya apalagi metaverse yang msh baru,” kata Tirta, dikutip dari Beritasatu.

Ia menuturkan sudah banyak kejadian saat ini investasi bodong yang berkedok robot trading dan binary options yang ternyata berskema ponzi member get member dapat komisi dan iming-iming keuntungan.

“Jadilah konsumen dan investor yang cerdas,” ujarnya.

Sebelumnya, anak dari Yusuf Mansyur, Wirda Mansur juga mengikuti jejak para influencer Indonesia seperti Indra Kenz yang mempunyai token Botxoin, Rafi Ahmad dan Anang Hermansyah yang telah lebih dulu terjun di dunia kripto.

Wirda meluncurkan token kripto baru yang diberi nama I-COIN akronim dari Indonesia Coin.

Ada tiga produk yang dibuat I-COIN, yaitu ILAND (Metaverse), (IBW) P2E Game & (I-MARKET) NFT Marketplace.  Namun sejak tanggal peluncuran, nilai I-COIN terus mengalami penurunan. Bahkan sempat anjlok hingga 60%.

Menanggapi kripto milik anaknya, Yusuf Mansur lewat akun Instagram miliknya @yusufmansurnew menilai pergerakan I-COIN bisa berbalik arah. Ia mengatakan fluktuasi yang terjadi pada I-COIN merupakan hal wajar.

I Pewarta: Siska I Redaktur: Muchlis     

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button