Humaniora

Lingerie Ramaikan Valentine Saudi

KLIK BALIKPAPAN – Sejak tahun 2018, Arab Saudi tidak lagi melarang perayaan Hari Valentine. Ketika itu Presiden CPVPV Makkah, Sheikh Ahmed Qasim Al-Ghamdi menyatakan Valentine tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

Menurutnya merayakan kasih sayang hal yang universal, tak terbatas hanya untuk non-Muslim, seperti dilansir dari Arab News. Tahun ini pun Arab Saudi kembali merayakannya.

Kali ini perayaannya dilakukan dengan cara berbeda. Mereka beramai-ramai memajang pakaian dalam atau lingerie berwarna merah di etalase toko. Penjualan baju berwarna itu pun meningkat.

Tetapi, tidak ada satu pun diksi Valentine, ikut meramaikannya.

“Ada banyak permintaan pakaian dalam pada periode hari kasih sayang. Konsumen kadang menanyakan pakaian merah,” ujar seorang penjual, Khuloud, dikutip dari AFP.

Related Articles

“Manajemen telah meminta kami mendekorasi pajangan jendela dengan lingerie merah, tetapi tanpa pengabdian Hari Valentine di mana pun,” ujar pedagang di mal di Riyadh, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengutip AFP.

“Kini kami bisa menempatkan baju merah dengan nyaman,” tutur penjual lain.

Penjual wanita ini juga mengatakan lingerie merah menjadi yang paling dicari saat periode Valentine. Toko-toko juga menawarkan diskon untuk parfum dan makeup.

Menurutnya, banyak konsumen meminta lingerie merah di hari kasih sayang. Namun, tak semua orang merasa nyaman dengan pajangan busana merah di etalase-etalase toko.

Secara tradisi, Arab Saudi tidak merayakan Hari Valentine. Namun, belakangan banyak masyarakat yang mulai merayakannya.

I Pewarta: Siska I Redaktur: Jihana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button