Internasional

Ramai-ramai Tinggalkan Ukraina

KLIK BALIKPAPAN – Sembilan belas negara, ramai-ramai mendesak warganya untuk meninggalkan diri dari Ukraina. Bahkan beberapa negara telah mengurangi staf diplomatiknya.

Alasannya, situasi konflik dengan Rusia makin memanas. Rusia diyakini bakal melakukan serangan dan menimbulkan konflik dengan NATO. Masalah Rusia dan Ukraina bukan hanya klaim teritori tapi juga kekhawatiran Rusia akan bergabungnya Ukraina dengan NATO.

Dan berdirinya pangkalan pertahanan itu di Eropa Timur.

Akibatnya 19 negara meminta warganya meninggalkan Kyiv. Negara itu, Amerika Serikat, Belanda, Australia, Jepang, Israel, Arab Saudi, Kanada, Norwegia, Jerman, Italia, Inggris, Irlandia, Belgia, Luksemburg, Estonia, Lithuania, Bulgaria, Slovenia, dan Uni Emirat Arab.

Prancis dan Rumania, meski belum melakukan hal serupa, tapi juga telah meminta warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Ukraina. Rusia bahkan menarik beberapa staf diplomatiknya.

Related Articles

Singapura, turut memberi permintaan sama ke warganya di Ukraina, pada Minggu 13 Februari 2022. Ketegangan dikhwatirkan terus meningkat.

“Mengingat situasi saat ini, warga Singapura di Ukraina disarankan meninggalkan negara itu sesegera mungkin melalui sarana komersial, selagi masih memungkinkan,” tegas lembaga negara itu, dikutip Channel News Asia.

Jika pecah perang, Kementerian mengatakan Singapura tidak memiliki misi diplomatik di Ukraina. Sehingga tidak ada jaminan Kemlu bisa membantu warganya meninggalkan negara itu.

Segendang sepenarian dengan Singapura dan belasan negara lain.

Pemerintah Australia juga memutuskan mengevakuasi seluruh staf kedutaan di ibu kota Ukraina, Kyiv. Hal itu diumumkan Perdana Menteri Australia Scott Morrison, menyusul ketegangan yang makin pelik, antara Ukraina dengan Rusia.

Morrison menjelaskan, operasional kedutaannya akan dialihkan ke Lviv. Kota itu terletak 540 kilometer dari Kyiv dan berada di perbatasan Ukraina dan Polandia.

Ada tiga staf di Kyiv yang membantu warga Australia di Ukraina. Mereka sebagian besar memiliki dua kewarganegaraan. “Situasinya memburuk dan sudah tahap sangat berbahaya,” ujar Morrison, dikutip dari AFP, Minggu.

Sedangkan Badan-badan Uni Eropa merekomendasikan personel diplomatik yang tidak urgen untuk meninggalkan negara itu dan melakukan telecommuting dari luar negeri.

Bahkan sejumlah maskapai KLM Belanda telah mengumumkan menangguhkan penerbangan ke Ukraina sampai pemberitahuan lebih lanjut.

NBC News melaporkan Rusia akan segera menyerang Ukraina, pada Selasa 15 Februari 2022 waktu setempat atau Rabu waktu Indonesia. Hal sama dikatakan dua pejabat Amerika yang menjadi sumber Reuters. Dijelaskan, serangan mungkin terjadi 15 Februari atau akhir Maret mendatang.

I Pewarta: Siska I Redaktur: Faiqa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button