PolitikWarta

Gerindra Tunggu Deklarasi Prabowo

KLIK BALIKPAPAN –  Partai Gerindra bersiap mendukung Prabowo Subianto sebagai capres 2024. Rencananya, Gerindra masih menanti undangan deklarasi yang akan disampaikan Prabowo.

Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani, memastikan Prabowo akan melakukan deklarasi pencapresannya. Jika deklarasi tersebut benar dilakukan, maka bagi Prabowo langkah ini keempat kalinya ia maju di kancah Pemilu. Pertama, saat berpasangan dengan Megawati, tahun 2009. Selanjutnya bersama Hatta Rajasa pada tahun 2014. Kemudian di tahun 2019, ia maju bersama Sandiaga Uno.

Muzani mengatakan, Prabowo bisa saja menetapkan dirinya sebagai capres.

“Capres dari Gerindra tunggal, hanya satu. Namanya, Prabowo Subianto,” ujar Muzani pada wartawan, Kamis 10 Februari 2022. Terkait kapan waktunya deklarasi, Muzani juga menanti undangan Prabowo. Dalam AD ART Gerindra, lanjutnya, kewenangan untuk memilih capres dan cawapres ada pada Ketum.

“Artinya, Pak Prabowo bisa menetapkan dirinya kapan pun. Cuma biasanya soal capres beliau biasanya panggil, ada seremoni. Nah ini yang kita tunggu, saya juga tunggu undangannya,” tuturnya.

Tetapi, ia memastikan deklarasi pencapresan Prabowo bisa dilakukan tahun ini. “Tahun ini akan deklarasi, tidak sampai setahun. Dalam bulan-bulan mendatang lah, insya Allah,” jelasnya.

Perjalanan politik Prabowo menuju kursi penguasa, sudah dilakukan sejak 2009. Saat itu, ia menjadi cawapres bersama Megawati. Ada tiga pasangan capres dan cawapres yang maju dalam Pilpres 2009. Mereka adalah Susilo Bambang Yudhoyono – Boediono, Megawati – Prabowo, dan Jusuf Kalla – Wiranto.

Meski terdiri dari tiga pasang capres, Pilpres 2009 hanya dilakukan satu putaran. Sebab, SBY-Boediono meraup suara tertinggi, yaitu sebanyak 73.874.562 atau dengan persentase 60,80 persen.

Pasangan Megawati – Prabowo harus menerima kekalahannya dengan perolehan suara 32.548.105 atau 26,79 persen. Jusuf Kalla – Wiranto pun hanya memperoleh 15.081.814 atau sebesar 12,41 persen.

Di Pemilu berikutnya, Prabowo Subianto tak lagi tampil sebagai cawapres, melainkan sebagai capres yang didampingi besan SBY, yakni Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Hatta Rajasa.

Tapi, lagi-lagi Prabowo harus menelan kekalahannya. Hasil penghitungan suara KPU menyatakan Jokowi – Jusuf Kalla keluar sebagai pemenang dengan raihan 70.997.833 atau 53,15 persen suara. Sedangkan, Prabowo-Hatta Rajasa hanya 62.576.444 suara atau sebesar 46,85 persen.

Di Pilpres 2019, Prabowo Subianto kembali maju bersama Sandiaga Uno. Ia berhadapan dengan Jokowi lagi, yang menggandeng Ketua MUI Maruf Amin. Sekali lagi, Prabowo harus menundukan kepalanya. Ia kalah lagi dalam Pilpres 2019.

Raihan Jokowi – Maruf memperoleh sebanyak 85.607.362 suara atau 55,50 persen. Sedangkan Prabowo – Sandi mendapat 68.650.239 suara atau 44,50 persen.

Pewarta: Zen I Redaktur: Agung

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button