Sudut Balikpapan

Balikpapan Hentikan Pasokan Sapi

KLIK BALIKPAPAN – Pemerintah Balikpapan menghentikan sementara pasokan ternak sapi dari Jawa Timur. Alasannya mengantisipasi ancaman penyebaran penyakit mulut dan kuku.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Balikpapan, Heria Prisni. Selama ini, pasokan sapi didatangkan dari dua provinsi di luar Kaltim.

“Kita datangkan sapi dari Provinsi Sulawesi dan Jawa Timur. Tapi untuk sementara pasokan dari Provinsi Jawa Timur kita hentikan karena Provinsi itu berstatus wabah PMK,” jelasnya, Selasa. Ia berujar penghentian pasokan ternak dari daerah tertular PMK  hanya untuk mengantisipasi penyebaran.

Pemerintah Balikpapan bersikap hati-hati dalam menangani penyebaran virus PMK.

Ribuan ekor sapi di Balikpapan, lanjutnya, telah diperiksa dan dinyatakan sehat.

“Kami telah melakukan pengecekan kesehatan kepada 1.100 ekor sapi di Balikpapan. Tidak ada gejala PMK pada stok sapi ini,” jelasnya.

Untuk penghentian sementara pasokan sapi dari Jatim, pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Karantina Pertanian. Dengan penghentian pasokan sementara, ia mengaku kebutuhan sapi di Balikpapan masih kurang dari kebutuhan ideal. Masih kurang ribuan ekor.

Saat ini stok sapi di Balikpapan tercatat sekitar 1.100 ekor. Jumlah ini masih dibawah kebutuhan sapi, yang idealnya 3.050 ekor. Sapi itu biasanya didatangkan dari Provinsi Jawa Timur dan Sulawesi. Namun, karena sapi dari Jatim dihentikan sementara, hal ini memengaruhi kebutuhan.

Terkait pasokan sapi dari Sulawesi, pihaknya memberlakukan karantina selama 14 hari. Setelah dinyatakan sehat baru bisa dikirim ke Balikpapan.

“Setelah itu, baru bisa ke tempat pemotongan hewan,” jelasnya.

Menurutnya sapi yang didatangkan dari luar daerah dipusatkan di tempat karantina hewan di Jalan Soekarno Hatta KM 13, Karang Joang, Balikpapan Utara.

“Setiap sapi yang masuh harus menjalani karantina 14 hari, baru bisa ke tempat pemotongan hewan,” terangnya.

I Pewarta: Taufik I Editor: Jihana

Back to top button