KLIK BALIKPAPAN – Nasib buruk menimpa salah satu jejaring sosial media raksasa, Twitter. Tempat cuit para netizen ini harus menelan kerugian sebesar Rp 4,05 triliun. Musbabnya, Elon Musk membatalkan pembelian sosial media ini.
Lantaran perseteruan dengan Elon Musk, Twitter pun harus mengalami kerugian besar. Twitter terpaksa harus menghabiskan $33 miliar dolar AS atau setara Rp 495,462 triliun dengan kurs Rp 15.014 per dolar AS, pada kesepakatan yang diusulkan Elon Musk untuk membeli perusahaan antara April dan Juni 2022.
Dilansir BBC pada Jumat 22 Juli 2022, Twitter mencatat jumlah pengguna harian bulanannya telah meningkat menjadi 237 juta. Namun, Twitter juga melaporkan kerugian bersihnya sebesar $270 juta dolar AS atau setara Rp 4,054 triliun.
Elon Musk berubah pikiran soal rencana pembelian tersebut. Saat ini tanggal pengadilan ditetapkan untuk Oktober karena Twitter ingin memaksakan penjualan itu.
Dengan demikian, harus ada biaya penghentian $1 miliar dolar AS yang berpotensi dipertaruhkan. Tapi Twitter menolak membahas hasil keuangan terbarunya dengan alasan akuisisi yang tertunda.
“Kami telah melakukan tinjauan internal terhadap sampel akun dan memperkirakan rata-rata akun palsu atau spam selama kuartal kedua 2022 mewakili kurang dari lima lersen pengguna aktif bulanan kami selama kuartal itu,” papar perwakilan Twitter.
Tahun 2021, pendapatan Twitter mencapai $5 miliar dolar AS, namun dalam 12 bulan terakhir harga sahamnya anjlok 45 persen.
Analis Mike Proulx dari perusahaan Forrester mengatakan Twitter berada dalam kondisi yang buruk.
“Twitter sekarang memiliki pengakuisisi yang tidak lagi menginginkannya. CEO dan dewan direksi yang ingin menyingkirkannya dan basis karyawan yang terjebak di tengah semua itu. Korban dari semua drama ini Twitter itu sendiri,” ujar Proulx.
Twitter juga melaporkan pendapatan iklannya hanya meningkat 2 persen menjadi $1,08 miliar dolar AS. Adapun Meta dan perusahaan induk Google, Alphabet, baru melaporkan pendapatannya pekan depan.
I Pewarta: Siska I Redaktur: Muchlis