Sudut Balikpapan

Kaltim Ekspor Produk Pertanian

KLIK BALIKPAPAN – Karantina Pertanian Balikpapan menjadi bagian Nasional Ekspor untuk persiapan agenda Presidensi G20 pada Kelompok Kerja Pertanian tahun 2022. Untuk mengemban amanah ini, pihak terkait mengekspor produk pertanian asal Provinsi Kaltim ke negeri Tirai Bambu dan Paman Sam.

Nilai ekspornya mencapai Rp 188 miliar. Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas Kepala Karantina Pertanian Balikpapan Akhmad Alfaraby, Jumat 8 April 2022. Ia merinci Kalimantan Timur mengekspor puluhan ton pelbagai produk pertanian senilai ratusan miliar ke Republik Rakyat Ciina dan Amerika.

Ada banyak produk pertanian yang diekspor. Di antaranya, ampas sawit sebanyak 4.999,81 ton, kayu lapis sebesar 1.986,11 ton, kemudian refined, bleached, deodorized palm stearin 4.999,69 ton, dan kayu akasia yang jumlahnya mencapai 40.500 ton.

Di sektor perkebunan, komoditas andalan Kalimantan Timur didominasi kelapa sawit dan produk-produk olahannya seperti CPO.

Akhmad menyampaikan, pihaknya terus mendorong peningkatan jumlah dan keragaman komoditas ekspor tersebut. Sebagai pemegang otoritas karantina hasil-hasil pertanian sebelum bisa diekspor, Karantina Pertanian memberi petunjuk dan pendampingan kepada petani tentang syarat-syarat yang harus dipenuhi produk-produk agar bisa diekspor.

“Ekspor ini bagian dari Nasional Ekspor, satu agenda dari lima agenda ekspor komoditas pertanian sepanjang tahun 2022,” terang Akhmad. Nasional ekspor, lanjutnya, dihelat sebagai persiapan Presidensi G20 pada Kelompok Kerja Pertanian tahun ini.

Ia berujar Karantina Pertanian Balikpapan menjadi bagian dalam program tersebut dengan melakukan pelepasan ekspor komoditas pertanian asal Kaltim ke Cina dan Amerika.

Data Kementerian Pertanian menyebut dari seluruh pintu ekspor Indonesia, tercatat 488,046 ton komoditas pertanian dikirim ke pelbagai negara dengan nilai Rp7,2 triliun. Komoditas dari sektor perkebunan memberi sumbangan terbesar yakni 79,9 persen dari keseluruhan ekspor.

Data statistik Dinas Perkebunan Kalimantan Timur menyebut, sampai akhir tahun 2019 dari 26.706 hektare tanaman perkebunan milik masyarakat, sudah mendesak diremajakan. Antara lain kelapa sawit seluas 16.256 hekare atau 61 persen, tanaman karet 5.194 ha (19 persen), kakao 562 ha (2 persen), kelapa dalam 2.474 ha (9 persen), dan kopi 1.308 ha (5 persen).

Sejak tahun 2020, Dinas Perkebunan Kaltim memperluas perkebunan komoditi kelapa sawit rakyat seluas 100 hektare.

I Pewarta: Taufik I Editor: Jihana

Back to top button