16.896 Jiwa Terdampak Banjir Sangatta
KLIK BALIKPAPAN – Banjir yang mengepung Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kaltim sampai Minggu 30 Maret 2022, kian parah. Kepala Dinsos Kaltim, Agus Hari Kesuma, menerangkan Pemprov Kaltim terus melakukan pemantauan dan membantu masyarakat terdampak, hingga kondisi normal dan air surut.
Saat ini, Dinas Sosial Kaltim dan Taruna Siaga Bencana Kutai Timur, telah membangun dapur umum untuk membantu para korban terdampak. “Alhamdulillah, mulai Sabtu (19/3) dapur umum sudah didirikan,” ujar Agus, Minggu 20 Maret 2022.
Banjir yang mengepung Kecamatan Sangatta Utara dan Selatan itu mengakibatkan ribuan kepala keluarga harus dievakuasi. Sebab rumah mereka terendam banjir.
Berdasarkan data yang dihimpun, sejak 19 Maret 2022 pukul 22.37 Wita, warga terdampak banjir di Sangatta Utara 15.504 jiwa dari 3.937 kepala keluarga. Sedangkan Sangatta Selatan, korban terdampak 1.392 jiwa dari 1.308 KK. “Data yang masuk sementara demikian,” jelasnya.
Sehingga total korban terdampak banjir di Sangatta mencapai 16.896 jiwa.
Banjir besar ini terjadi sejak Sabtu 19 Maret 2022, pukul 05.00 Wita. “Banjir disebabkan curah hujan yang tinggi dan air laut meluap,” jelasnya. Bencana ini menelan satu korban Suriyati (41), yang meregang nyawa akibat terjatuh dari tangga rumah saat banjir melanda.
Kepala Basarnas Kaltim, Melkianus Kotta, menjelaskan pihaknya mengirimkan bantuan dua unit perahu karet dan personel empat orang untuk membackup di Sangatta. “Di beberapa titik, airnya masih tinggi. Diperkirakan 50 sentimeter sampai 2 meter,” ujarnya.
Data Posko SAR Sangatta, merinci sebanyak 440 orang telah dievakuasi Tim SAR. Terbanyak di Gang Loa Hitam sebanyak 150 orang dan Gang Loa Mali sebanyak 150 orang di Kecamatan Sangatta Selatan.
Ada enam titik banjir. Kecamatan Sangatta Selatan tiga titik, Dusun Pinang Mas, Dusun Bukit Indah dan Desa Sangkima. Di Sangatta Utara juga tiga titik yakni Desa Sangatta Utara, Kelurahan Teluk Lingga dan Desa Swarga Bara.
Para korban terdampak banjir masih membutuhkan bantuan berupa makanan, pakaian, obat-obatan, dan kebutuhan untuk bayi, anak dan lansia.
BKSDA Kaltim mengingatkan warga agar selalu waspada munculnya buaya. Fungsional PEH BKSDA Kaltim, Witono mengingatkan masyarakat. “Saya berharap warga harus hati-hati karena Sangatta sangat dekat dengan habitat buaya,” ingatnya.
Sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan kemunculan buaya di permukiman warga. Terutama di pinggiran sungai yang menjadi habitatnya.
“Namun khususnya warga di pinggiran sungai Sangatta harus lebih berhati-hati,” tuturnya.
Menurutnya jumlah buaya di Sangatta sekitar ratusan ekor. Jumlah itu diperkirakan berasal dari Sungai Sangatta yang lokasinya berdekatan dengan muara laut.
Namun ia tidak bisa merinci jumlah pastinya. “Saya tidak bisa pastikan berapa karena Sungai Sangatta sangat dekat muara laut dan habitat buaya ratusan,” jelasnya. Menurunya buaya induk bisa memiliki panjang 2,5 meter dan mampu bertelur dari 60 sampai 80 butir untuk sekali bertelur.
Antara I Pewarta: Gopek I Redaktur: Muchlis