Humaniora

Penembak Jitu jadi Wali Kota

KLIK BALIKPAPAN – usai Taliban mendongkel pemerintahan Ashraf Ghani pada Agustus 2021 lalu, Maymana, Provinsi Faryab diisi jajaran pejabat baru. Begitu pun dengan kota Maynama.

Kota itu pun memiliki wali kota baru yang tidak asing bagi warga Taliban. Sejak November 2021, kota ini dipimpin Damullah Mohibullah Mowaffaq. Warga lokal mengenalnya sebagai putra asli daerah yang lahir di sana.

Namun, di kalangan Taliban, ia dikenal sebagai salah satu penembak jitu terbaik dengan integritas yang tersohor. Mowaffaq terbiasa hidup sebagai milisi sejak usia remaja,  saat Taliban dihujani perang selama 20 tahun melawan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat.

“Saat saya bertempur objeknya spesifik, mengakhiri penjajahan asing, ketidakadilan, dan diskriminasi,” papar Mowaffaq, dilansir Medcom, Minggu 23 Februari 2022. Usai didapuk menjadi wali kota, pria 25 tahun itu harus mengurus tugas sehari-hari di kantor pemerintahan.

Mowaffaq bertugas menampung usulan dan komplain lalu mencari solusi di kota berpenduduk sekitar 100.000 jiwa tersebut. Ia ditunjuk menjadi wali kota di Maymana, ibu kota Provinsi Faryab, sebelah barat laut Afghanistan.

Related Articles

Mowaffaq diangkat jadi pejabat, tiga bulan setelah Taliban menggulingkan pemerintah yang didukung Barat dan merebut kekuasaan. Dulu ia terkenal sebagai pejuang, tetapi sekarang jadwalnya dipenuhi dengan tugas sehari-hari pemerintah daerah.

Peralihannya mencerminkan transformasi yang lebih luas yang sedang dialami Taliban, ketika para pemberontak bergulat dengan wilayah administrasi.

“Sekarang tujuan saya juga jelas: memerangi korupsi dan membuat negara makmur.”

Berbeda dengan pria pedesaan yang menjadi anggota Taliban yang kebanyakan berasal dari keluarga miskin, Mowaffaq berasal dari keluarga pedagang kaya dan dibesarkan di Maymana. Sejak dulu ia unggul di sekolah dan olahraga.

Setelah bergabung dengan pemberontakan di usia 19 tahun, ia dipromosikan untuk memimpin unit kecil yang ditempatkan di provinsi Faryab. Meski terkenal sebagai salah satu penembak jitu paling berbakat Taliban, ia enggan untuk menceritakan kisah perang.

Pewarta: Siska I Redaktur: Muchlis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button