Kepala Istri Dipenggal Suami

KLIK BALIKPAPAN – Video mengerikan viral di media sosial. Video itu menampilkan aksi seorang pria di Iran yang menenteng kepala istrinya. Pria itu diduga emosi saat mengetahui istrinya berselingkuh.

AFP melaporkan, korban bernama Mona Heidari (17). Polisi menduga Mona dibunuh Sajjad sang suami, dan saudara iparnya di Ahvaz, dikutip dari kantor berita Iran, ISNA.

Sebelum dibunuh, AFP melaporkan pada Minggu 13 Februari 2022, selama bertahun-tahun Mona merasakan KDRT. Ia kemudian memutuskan kabur ke Turki.

Mona pergi ke Turki selama empat bulan, tapi dibujuk ayah kandungnya untuk kembali ke Iran. Tapi saat kembali, di sinilah awal petakanya. Mona malah dibunuh oleh Sajjad dan saudara laki-lakinya.

Tangan Mona diikat dan kepalanya dipenggal. Bahkan tubuh Mona dibuang begitu saja sebelum Sajjad mengarak kepala istrinya itu ke di jalan-jalan Ahvaz. Dalam video yang sempat viral, Sajjad bahkan tersenyum membawa potongan kepala Mona dengan satu tangan.

Sedangkan tangan lainnya membawa sebilah pisau.

Dari laporan kantor berita Fars, ibu Sajjad mengakui anaknya sempat mengancam akan membunuh istrinya itu dan mengaku akan bertanggungjawab atas pembunuhan itu.

Akibat perbuatan Sajjad dan saudaranya, mereka kini telah ditangkap. Namun belum jelas hukuman apa yang akan mereka hadapi. “Terdakwa pasti akan ditindak tegas,” kata jaksa Iran Abbas Hosseini kepada Fars.

Pemerintah Iran telah menutup situs web berita Rokna. Alasannya karena menayangkan aksi pembunuh menenteng kepala Mona di jalanan. Video itu dinilai mengusik masyarakat secara psikologis.

Kasus ini sangat menghebohkan Iran. Bahkan, Wakil presiden Iran untuk urusan perempuan, Ensieh Khazali, mendesak parlemen dan pihak berwenang meningkatkan kesadaran untuk mencegah kasus serupa terulang di kemudian hari.

“Seorang manusia dipenggal, kepalanya ditampilkan di jalan-jalan dan pembunuhnya bangga,” ujar Harian Iran, Sazandegi, dikutip AFP, Sabtu 12 Februari 2022.

Khazali mempertanyakan, “Bagaimana kita bisa menerima tragedi seperti itu? Kita harus bertindak agar femisida tidak terjadi lagi.” Setelah kasus pembunuhan sadis ini, seruan mereformasi undang-undang perlindungan perempuan dari kekerasan rumah tangga semakin gencar.

Pemerintah Iran juga diminta menaikkan batas usia legal menikah. Saat ini wanita usia 13 tahun di Iran sudah diberi izin menikah. Sang korban, Mona, disebut baru berusia 12 tahun saat ia menikah. Ia memiliki putra berusia 3 tahun pada saat dibunuh.

Pewarta: Siska I Redaktur: Muchlis

Exit mobile version