Kemiskinan Balikpapan Terendah
KLIK BALIKPAPAN – Data Badan Pusat Statistik tahun 2021, memasukan 10 kota/ kabupaten dengan presentase penduduk miskin terendah se-Indonesia. Hasil pendataan BPS tersebut menggunakan acuan kemampuan memenuhi kebutuhan dasar makanan dan non makanan, yang diukur dari pengeluaran.
Acuan itu sebagaimana dikutip dari Handbook of Poverty and Inequality milik World Bank. Adapun standar nilai pengeluaran minimum untuk kategori makanan sebesar 2.100 kilo kalori per hari. Jumlah ini meliputi pemenuhan terhadap 52 jenis komoditi dalam kategori makanan seperti padi, umbi-umbian, sayuran, daging, ikan, telur, dan lainnya.
Masih dari data BPS 2021, secara nasional, rasio penduduk miskin bulan September 2021 sebesar 9,71 persen, setelah di September 2020 naik menjadi 10,19 % dan bertahan di 10,14 % pada Maret 2021.
Lalu, daerah mana yang memiliki jumlah penduduk miskin paling sedikit?
Data BPS mencatat, Kota Sawahlunto mencetak rekor baru sebagai daerah dengan tingkat kemiskinan terendah tahun 2021. Kota di Sumbar itu memiliki presentase penduduk miskin hanya 2,38 persen.
Disusul Tangerang Selatan di peringkat ke-2. Persentase jumlah penduduk miskinnya 2,57 persen. Posisi ketiga diraih Kota Depok, dengan persentase jumlah penduduk miskin sebesar 2,58 persen.
Berikut daftar 10 daerah Kota/ Kabupaten dengan presentase jumlah penduduk miskin terendah.
- Kota Sawahlunto 2,38 %
- Tangerang Selatan 2,57 %
- Depok 2,58 %
- Kabupaten Badung 2,62 %
- Kabupaten Bangka Barat 2,75 %
- Pekanbaru 2,83 %
- Balikpapan 2,89 %
- Denpasar 2,96 %
- Kabupaten Banjar 3,04 %
- Kota Solok 3,12 %
Itulah 10 daerah dengan jumlah penduduk miskin paling sedikit di Indonesia, mengacu data BPS tahun 2021. Jika Balikpapan menjadi kota ketujuh nasional yang kemiskinannya terbilang rendah, bagaimana bila dibanding kemiskinan di kota/ kabupaten lain di Kaltim?
BPS mencatat, jumlah penduduk miskin di Kaltim sebanyak 241,77 ribu jiwa atau 6,54 % dari total populasi pada Maret 2021. Angka ini meningkat dari posisi Maret 2020 sebanyak 230,27 jiwa atau 6,1 %.
Data BPS juga menunjukan sebuah ironi. Musababnya, Kabupaten Paser Penajam Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, dua daerah yang menjadi calon lokasi Ibu Kota Nusantara, memiliki angka kemiskinan cukup tinggi.
Angka kemiskinan di Kabupaten Kukar sebanyak 62,36 ribu jiwa atau 7,99 %. Sedangkan di Kabupaten PPU sebanyak 12,13 ribu jiwa atau 7,61 % pada Maret 2021. Persentase penduduk miskin di kedua daerah calon IKN ini berada di atas rerata angka kemiskinan Provinsi Kaltim.
Namun, masih ada yang lebih parah. Yakni, Kabupaten Mahakam Hulu dan Kabupaten Kutai Barat. Kedua daerah ini menjadi wilayah yang memiliki angka kemiskinan terbesar di Kaltim. Masing-masing sebesar 11,9 % dan 10,24 %.
Sedangkan Balikpapan dan Bontang memiliki angka kemiskinan terendah, masing-masing sebesar 2,89 % dan 4,62 %. Mengacu angka ini, Balikpapan menjadi kota yang memiliki penduduk miskin paling sedikit di Kaltim.
Per September 2021, jumlah penduduk miskin di Kaltim berkurang menjadi 233,13 ribu jiwa atau 6,27 % dari total populasi. Rinciannya, sekitar 121,28 ribu jiwa atau 4,74 % ada di daerah perkotaan dan sekitar 111,85 ribu jiwa atau 9,63 % ada di derah perdesaan.
Pewarta: Zen I Redaktur: Adnan