Warta

Bencana 2020 Rusak Puluhan Ribu Rumah

KLIK BALIKPAPAN – Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Nasional, Raditya Jati mengatakan, BNPB mencatat lebih dari 42.000 rumah warga rusak akibat bencana alam selama tahun 2020.

Puluhan ribu rumah itu rusak dengan kategori berat, sedang dan ringan. Ia merinci, dari data BNPB sampai 31 Desember 2020 pukul 15.00 WIB, tercatat ada 42.762 unit rumah rusak.

“Kategorinya berbeda-beda,” ujarnya, dalam siaran pers BNPB, Jumat 1 Januari 2021. Rinciannya, sebanyak 26.196 unit rumah rusak ringan, 10.394 rusak berat dan 6.172 rusak sedang.

Ia menyampikan, tercatat pula ada sekitar 836.291 unit rumah terendam. Kerusakan rumah warga disebabkan berbagai jenis bencana, dari banjir, angin puting beliung, tanah longsor, gempa bumi dan gelombang pasang.

Raditya mengatakan, ada 24 ribu unit rumah rusak akibat banjir, 15 ribu unit rumah rusak karena angin puting beliung, 1.681 unit rumah rusak akibat tanah longsor, dan 154 unit rumah rusak akibat abrasi atau gelombang pasang. Menurutnya bencana geologi juga berdampak pada kerusakan rumah, yakni kejadian gempa dengan magnitudo yang berbeda.

Related Articles

“BMKG mencatat 11 kejadian gempa merusak pada 2020,” ujarnya. Sejumlah gempa itu mengguncang Simeuleu, Seram, Sukabumi, Tapanuli Selatan, Sabang, Maluku Utara, Bengkulu, Talaud, Pangandaran, Mamuju Tengah dan Brebes-Kuningan.

Data kerusakan rumah akibat gempa mencapai 1.926 unit, rinciannya rusak berat 241 unit, rusak sedang 492 unit, rusak ringan 1.193 unit. Adapun kerusakan akibat bencana sepanjang 2020 pada infrastruktur fasilitas publik sebanyak 1.542 unit.

Kerusakan itu, lanjutnya, mencakup fasilitas peribadatan sebanyak727 unit, fasilitas pendidikan 672 unit, jembatan 442 unit, fasilitas kesehatan 143 unit dan fasilitas perkantoran 134 unit.

Ia mengatakan jumlah bencana yang dicatat BNPB sepanjang 2020 mencapai 2.946 kejadian. Yakni, bencana alam sebanyak 2.945 dan bencana nonalam atau pandemi Covid-19 sebanyak 1.

Bencana alam yang paling banyak tercatat BNPB yaitu banjir sebanyak 1.075 kejadian. Lalu disusul bencana puting beliung 880 kejadian, tanah longsor 576 kejadian, kebakaran hutan dan lahan 326 kejadian.

Selanjutnya, gelombang pasang dan abrasi 36 kejadian, kekeringan 29 kejadian, gempa bumi 16 kejadian dan erupsi gunung api 7 kejadian.  Selain kerusakan fisik, bencana juga mengakibatkan jatuhnya korban meninggal maupun warga terdampak.

Ia mengungkapkan bencana alam sepanjang 2020 mengakibatkan korban luka-luka 536 jiwa, meninggal dunia 370 jiwa dan hilang 39. Sedangkan serangkaian bencana yang terjadi menyebabkan lebih dari enam juta warga menderita dan mengungsi.

I Timur Media

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button