KLIK BALIKPAPAN – Kasus kebocoran data kian marak dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan. Kasus ini masih terus berlangsung dan menjadi ancaman yang menghantui masyarakat.
VP Information Security DANA Indonesia Andri Purnomo mengingatkan seluruh pihak, khususnya industri agar berhati-hati terhadap ancaman keamanan data.
Andri mengungkapkan ada tiga tren ancaman keamanan data yang mungkin terjadi di tahun 2022.
Pertama, attack yang akan mengincar dari sisi pengembangan aplikasi dan bagaimana aplikasi itu dikembangkan. Sebab yang diincar credential dari developer-nya.
“Jadi, saat dioperasionalkan, mereka punya jalan pintas untuk masuk ke sistem kita dan supply chain,” beber Andri saat DANA Tech Talk 2022: Enabling Digital Financial Trust with Advanced Security Technology yang dihelat virtual, Jumat 4 Maret 2022.
Ia melanjutkan, ancaman kedua berupa ransomware yang diperkirakan akan menjadi lebih dominan dan menjadi target. Para penyerang akan mencari data kritikal yang akan digunakan untuk tebusan.
“Lalu, mengancam akan membocorkan data dan mempublikasikannya, mengancam akan mengejar korban, dan menyerang sistem layanan yang bocor,” ingatnya.
Ancaman ketiga. Lanjut Andri, kerentanan akan dipersenjatai dalam waktu singkat. Ada lebih banyak eksploitasi zero-day yang akan datang dan serangan campuran yang menargetkan beberapa produk perangkat lunak sekaligus.
“Ini sangat signifikan perkembangannya, sedangkan pertahanannya tumbuh tapi tidak sesignifikan ancamannya. Jadi ada gap. Gapnya ini yang membuat pemain industri harus berhati-hati,” ujarnya.
I Pewarta: Siska I Redaktur: Muchlis