Risalah

Smart Parking Balikpapan, Solusi Jempolan

Tata kelola transportasi di Balikpapan patut diapresiasi.

Oleh: Wahyullah Bandung, Arsitek & Perencana Kota

KLIK BALIKPAPAN – Caragliu, A (2010) mendefinisikan karakteristik smart city sebagai kota yang mampu menggunakan sumber daya manusia, modal sosial, dan infrastruktur telekomunikasi modern. Tujuannya, mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan kualitas kehidupan tinggi, dengan manajemen sumber daya bijaksana melalui pemerintahan berbasis partisipasi masyarakat.

Kalau dimaknai harfiah, smart city itu pengembangan dan pengelolaan kota dengan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Yang menghubungkan, memonitor dan mengendalikan pelbagai sumber daya dalam kota dengan lebih efektif dan efisien. Sekaligus memaksimalkan pelayanan kepada warganya serta mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Tujuan smart city mewujudkan kondisi kota yang aman, nyaman, serta memiliki kekuatan ekonomi dan daya saing. Smart city juga sebuah upaya bagaimana menghubungkan infrastruktur fisik, infrastruktur sosial dan infrastruktur ekonomi dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, yang dapat mengintergarsikan semua elemen dalam aspek tersebut. Yang hasilnya, membuat kota lebih efisien dan layak huni melalui pemerintahan berbasis partisipasi masyarakat.

Business Innovation & Skills (2013) menyatakan, ada lima aspek penting  untuk dijadikan  pendekatan  dalam  membangun  kota  impian  masa depan. Pertama, infrastruktur digital modern, dikombinasikan pendekatan akses aman namun terbuka terhadap data yang dapat digunakan kembali oleh publik.

Related Articles

Kedua, pengakuan bahwa penyampaian layanan ditingkatkan menjadi citizen centric: ini melibatkan penempatan kebutuhan warga di garis depan. Semisal berbagi informasi manajemen untuk memberikan layanan koheren, daripada beroperasi dalam keragaman silo layanan. Misalnya, berbagi perubahan alamat lebih banyak efektif, dan menawarkan pengiriman layanan internet jika memungkinkan atau sebagian kecil dari biaya tatap muka.

Ketiga, infrastruktur fisik cerdas atau sistem “cerdas” atau internet, untuk memungkinkan penyedia layanan menggunakan berbagai data. Baik untuk mengelola pemberian layanan setiap hari dan menginformasikan investasi strategis di kota. Misalnya, mengumpulkan dan menganalisis data tentang apakah angkutan umum memadai untuk mengatasi puncak jam sibuk.

Keempat, keterbukaan untuk belajar dari orang lain dan bereksperimen dengan pendekatan baru dan model bisnis baru. Kelima, transparansi hasil, misalnya, dasbor layanan kota yang memungkinkan warga membandingkan dan menantang kinerja, penetapan berdirinya, dan dilakukan buruh.

Singkatnya, kota impian masa  depan harus mampu membuat  penduduknya  yang  beraktivitas, melakukan dengan  tenang, aman,  nyaman, senang, dan bahagia tinggal didalamnya.

Pada persoalan ini Smart Transportation menaungi Smart Parking System sebagai solusi penertiban pengelolaan parkir. Dalam konteks ini pelayanan parkir, bertujuan agar memberikan informasi lokasi parkir kepada pengguna jalan secara realtime dan dapat mendeteksi ketersediaan lahan parkir.

Program Smart Parking System ini komponen penting dari kerangka kota cerdas. Teknologi cerdas memiliki kekuatan memaksimalkan aset terpenting masyarakat dan mengakomodasi pertumbuhan yang bertanggung jawab dengan meningkatkan pendapatan, meningkatkan efisiensi, dan berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan.

Dengan smart parking system, nantinya sistem pembayaran parkir akan dilakukan menggunakan sebuah kartu seperti e money untuk Jalan Tol. Sehingga para pengguna layanan parkir hanya menempelkan kartunya di mesin parkir meter.

Kemudian menentukan durasi parkir, maka secara otomatis saldo di dalam kartu akan berkurang sesuai tarif yang berlaku. Smart Parking System diharapkan juga mampu mengurangi kemacetan lalu lintas dan dapat menertibkan retribusi parkir.

Konsep Smart Parking System Menurut San Fransisco Municipal Transportation Agency (SMFTA) (2012), memiliki tujuan untuk memudahkan pengelolaan parkir. Terdapat elemen dasar dan manfaat di dalam smart parking system sebagai berikut:

1) Easier payment methods. Mesin Parkir Elektronik dapat memudahkan pembayaran, karena dalam proses pembayaranya menggunakan uang digital yang berada dalam kartu parkir.

2) Improved Muni speed and reliability. Membantu dalam mempercepat proses parkir dan pembayaran parkir, terutama pada kondisi komersil yang ramai.

3) Reduced illegal parking. Mengurangi para pengemudi yang terbiasa untuk melakukan parkir liar atau ilegal, karena sudah disiapkan tempat parkirnya didekat mesin parkir elektronik.

4) Improved safety for all road users. Menanggulangi bahaya kecelakan yang biasa terjadi di jalan, terutama bagi pejalan kaki, pengendara sepeda dan pengemudi lainya.

5) Increasing economic vitality and competitiveness. Meningkatkan akses ke area komersial yang ramai. Hal ini akan memantu mengubah persepsi masyarakat tentang keadaan parkir di suatu tempat dan meningkatkan daya saing di daerah tersebut.

Jika teori-teori di atas dikaitkan dengan kebijakan di Balikpapan, sejak akhir tahun 2017, Dishub Kota Balikpapan telah memasang Terminal Parkir Elektronik atau TPE di tujuh lokasi. Yakni,  di depan RM Teluk Bayur Gunung Sari, depan Toko Kue Linda Gunung Sari, depan Apotik Kimia Farma Gunung Sari.

Selanjutnya di depan Soto Banjar Kuin, depan Apotik Sumber Sehat, depan Maxi Gunung Sari, dan depan Maxi Karang Jati. Dengan adanya program ini diharapkan Pemerintah Balikpapan dapat meningkatkan pendapatan retribusi parkir sebesar 20 persen. Hal ini menjadi satu solusi jempolan yang patut didukung dan diapresiasi bersama.

Bravo Dishub Balikpapan!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button