Saham Teknologi Gigit Jari
KLIK BALIKPAPAN – Bursa saham Amerika Serikat anjlok pada pembukaan perdagangan Kamis 10 Februari 2022. Hal ini terjadi di tengah kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS merespons inflasi yang meroket.
Akibatnya, saham teknologi gigit jari. Saham-saham ini berguguran semisal Apple dan Amazon yang anjlok lebih dari 1%, lalu saham Microsoft drop 2,3%. Tapi, saham perbankan justru menguat lantaran diuntungkan kenaikan suku bunga.
Begitu pula saham Citigroup dan Wells Fargo yang masing-masing menguat 1% di pembukaan. Sedanngkan saham Disney melonjak nyaris 6% usai merilis kinerja kuartal IB-2021 yang melampaui ekspektasi pasar. Begitu juga saham Uber dan Coca Cola yang masing-masing naik sebesar 4% dan 1% setelah merilis kinerja keuangan yang positif.
Dikutipd dari CNNIndonesia, untuk pergerakan Indeks Dow Jones Industrial Average drop 150 poin (-0,5%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan selang 30 menit menjadi minus 61,97 poin (-0,17%) ke 35.706,09. Kemudian S&P 500 turun 17,23 poin (-0,38%) ke 4,569,95 dan Nasdaq merosot 78,28 poin (-0,54%) ke 14.412,09.
Indeks Harga Konsumen AS dilaporkan mencapai 7,5% (tahunan), menjadi yang tertinggi sejak 1982. Bahkan melampaui ekspektasi pasar yang memperkirakan angka 7,2%. Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah tenor 10 tahun naik sampai 2% merespons rilis tersebut, jauh meninggalkan posisi akhir 2021 yang hanya 1,51%.
Perencana alokasi aset LPL Financial, seperti dikutip CNBC, Barry Gilbert belum mengetahui sejauh mana agresifitas Bank Sentral Amerika, The Fed. “Dengan lonjakan inflasi Januari yang mengejutkan, pasar kini bertanya-tanya akan seagresif apa bank sentral,” ujarnya.