Humaniora

Rakyat Kutim Galang Petisi

KLIK BALIKPAPAN – Aliansi Warga Sangatta menggalang petisi mengkritik pembangunan di daerahnya. Sebab Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan di Kabupaten Kutai Timur, dikepung banjir.

Akun Fraksi Rakyat Kutim yang mengatasnamakan Aliansi Warga Sangatta Korban Banjir mengunggah petisi bertajuk: Sangatta Banjir karena Kerusakan Lingkungan. Petisi tersebut dilayangkan melalui situs change.org. Yang ditujukan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Gubernur Kaltim Isran Noor dan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman.

Petisi yang dilihat KLIK Balikpapan pada Minggu 30 Maret 2022 malam, telah ditandatangani oleh 146 orang. Dalam petisi itu dilengkapi foto rumah yang terendam air nyaris setinggi atap.

Fraksi Rakyat Kutim menyebut banjir di Sangatta mencapai ketinggian 1 meter.

“Hanya butuh waktu semalam, debit air mencapai hampir satu meter. Banjir yang telah merendam Kecamatan Sangatta Utara, dan Sangatta Selatan di Kabupaten Kutai Timur pada saat ini bukan saja akibat luapan air dari Sungai Sangatta, curah hujan yang tinggi, atau terjadinya kedangkalan pada sungai,” demikian bunyi petisi itu.

Related Articles

Fraksi Rakyat Kutim menyampaikan banjir di Sangatta terjadi karena daya dukung lingkungan terus menurun. Kerusakan lingkungan dinilai menjadi faktor utama bencana alam ini.

Aliansi Warga Sangatta Korban Banjir menyoroti penggundulan hutan yang dilakukan perusahaan batu bara. Perusakan alam itu, menurutnya, terjadi sejak 2013.

“Kerusakan lingkungan itulah akar masalah banjir periodik pada tahun 2013, 2015, 2017, 2022,” lanjut petisi itu. Melalui petisi, mereka mendesak pemerintah mengusut dugaan pelanggaran lingkungan.

“Agar tidak ada lagi warga yang harus mengungsi, kelaparan, jatuh sakit hingga merasakan kehilangan akibat banjir,” tutur Fraksi Rakyat Kutim.

KLIK Juga: 16.896 Jiwa Terdampak Banjir Sangatta

Diwartakan sebelumnya, banjir yang mengepung Sangatta sampai Minggu 30 Maret 2022, kian parah. Kepala Dinsos Kaltim, Agus Hari Kesuma, menerangkan Pemprov Kaltim terus melakukan pemantauan dan membantu masyarakat terdampak, hingga kondisi normal dan air surut.

Saat ini, Dinas Sosial Kaltim dan Taruna Siaga Bencana Kutai Timur, telah membangun dapur umum untuk membantu para korban terdampak. “Alhamdulillah, mulai Sabtu (19/3) dapur umum sudah didirikan,” ujar Agus, Minggu 20 Maret 2022.

Banjir yang mengepung Kecamatan Sangatta Utara dan Selatan itu mengakibatkan ribuan kepala keluarga harus dievakuasi. Sebab rumah mereka terendam banjir.

Berdasarkan data yang dihimpun, sejak 19 Maret 2022 pukul 22.37 Wita, warga terdampak banjir di Sangatta Utara 15.504 jiwa dari 3.937 kepala keluarga. Sedangkan Sangatta Selatan, korban terdampak 1.392 jiwa dari 1.308 KK. “Data yang masuk sementara demikian,” jelasnya.

Sehingga total korban terdampak banjir di Sangatta mencapai 16.896 jiwa.

I Pewarta: Taufik Hidayat I Redaktur: Muchlis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button