KLIK BALIKPAPAN – Kelangkaan BBM ( Bahan Bakar Minyak) di provinsi Kalimantan Timur atau Kaltim kian menjadi-jadi. Antrian panjang sering terjadi di setiap SPBU yang menampung bio solar khususnya. Bahkan tak hanya demikian. Akhir-akhir ini Pertalitepun ikut menjadi langka dikalimantan timur. Selasa, 26/07/2022.
Hal tersebut menjadi sorotan dan mendapat komentar dari kalangan Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau kerap di kenal PMII. Melalui Sainuddin selaku Ketua Pengurus Kordinator Cabang atau PKC PMII, ia mengatakan pemerintah kabupaten/kota, provinsi dan pusat tidak benar benar siap dalam menyambut perpindahan ibu kota. Melihat provinsi yang menjadi salah satu penyuplai kekayaan sumber daya alam dalam bidang minyak dan gas, dapat terjadi kelangkaan di wilayah sendiri.
“Saya rasa, pemerintah provinsi dan pusat tidak siap dalam menyambut hajat besar, yaitu perpindahan Ibu Kota Negara Nusantara. Bagaimana ini bisa terjadi, provinsi yang notabenenya amat kaya dengan sumber daya alam, khususnya di bidang minyak dan gas alam bisa terjadi kelangkaan.” Tuturnya.
Pemerintah seakan tutup mata dan telinga melihat hal yang sangat krusial terjadi di masyarakat kelas bawah, misalnya di Balikpapan yang hanya terdapat 4 SPBU yang mana 1 SPBU tersebut juga tidak efektif.
Sainuddin berharap, terkait kelangkaan BBM yang terjadi di wilayah Kaltim agar dapat segera di tuntaskan dalam waktu dekat. Melihat antrian dan kelangkaan yang semakin parah, dirinya juga memberikan tenggang waktu seminggu kepada pemerintah provinsi Kaltim untuk menuntaskan permasalahan, jika tidak dirinya akan menggelar konsolidasi besar besaran dengan elemen masyarakat, buruh, mahasiswa dan supir.
” jika pemerintah provinsi Kaltim dalam seminggu ke depan tidak memberikan kejelasan, maka saya akan melakukan konsolidasi besar-besaran. Bersama elemen masyarakat, mahasiswa dan buruh khususnya supir se Kaltim.” Paparnya.
Lanjut ketua PKC PMII, Permasalahan antrian telah terjadi hingga bertahun tahun lamanya, Gubernur pun sebaiknya tidak boleh menutup mata dalam permasalahan tersebut. Bagaimanapun supir, adalah warga Kaltim yang harus mereka perhatikan. Kesejahteraan masyarakat Kaltim pun juga harus jadi titik point utama, dengan sumber saya alam berlimpah dibumi etam. Namun warganya masih sangat sengsara dalam mencari BBM.
Dirinya juga merasa lucu dengan sidak Mentri ESDM pada bulan April 2022. Ia rasa dagelan yang di lontarkan pihak pemerintah di kaltim cukup membuat miris seperti pembodohan publik, karena tampak terbaca tak ada antrian panjang di SPBU, namun realitas yang ada, para supir menjerit dalam melakukan pembantaian bio solar.
| Pewarta : Gopek | Editor : Faisal