Pengembang Menanti Harga Baru Rumah Bersubsidi

KLIK BALIKPAPAN – Persatuan Perusahaan Realestat atau REI Indonesia masih terus menanti harga baru rumah bersubsidi tahun 2022. REI pun mendesapemerintah segera menetapkannya.

Sebab, tarik ulur harga rumah bersubsidi tahun 2022 telah dibahas sejak akhir tahun, namun sampai jelang akhir Maret masih belum ditetapkan. Jika harga rumah subsidi tidak naik jelang semester kedua tahun ini, dipastikan bisa menganggu cashflow pengembang.

Ketua Umum DPP REI, Paulus Totok Lusida belum lama ini menyampaikan pihaknya dan pemerintah telah menyepakati kenaikan harga rumah subsidi tahun ini ada di kisaran 7%. Namun hingga jelang akhir Maret 2022 belum ada kabar lanjutan terkait kesepakatan harga baru rumah subsidi.

“Kami masih menunggu update informasi dari pemerintah. Sudah kita sepakati dengan Kementerian PUPR sekitar 7%, bahkan sudah dilakukan sosialisasi PUPR mengenai besaran kenaikan tersebut. Namun sampai saat kami tidak tahu sejauh mana pembahasannya dan berapa persen kenaikan yang disetujui,” ujar Totok, dikutip dari laman Industriproperti.

Totok bilang kenaikan 7 persen telah mempertimbangkan daya beli masyarakat. Apalagi saat ini masih dalam kondisi pandemi. Ia menilai jika mengacu kenaikan harga bahan-bahan material kenaikan sebesar itu tidak cukup.

Menurutnya, harga material terutama besi, semen dan tanah telah mengalami harga signifikan. Bahkan kenaikan material besi mencapai 30-50%. Begitupun upah tukang yang bertambah tinggi.

“Ketersediaan tukang terbatas karena banyaknya pembangunan proyek infrastruktur pemerintah,” terangnya. Sedangkan harga rumah bersubsidi tidak naik sejak tiga tahun lalu. Ini menjadi dilema bagi pengembang rumah bersubsidi,” ujarnya.

Pengusaha properti asal Jawa Timur itu menambahkan berharap pemerintah bisa memberi win-win solution terkait masalah ini. Kenaikan bisa mengakomodir pengembang, namun tidak memberatkan masyarakat.

Ketua DPD REI Banten, Roni Adali menyampaikan harapan sama agar pemerintah bisa menaikkan harga rumah bersubsidi. Menurutnya, selain tidak ada koreksi harga dalam beberapa tahun terakhir, harga bangunan terus naik. Semisal harga besi yang naik siginifikan mencapai 100%.

Ia meilai persoalan harga rumah subsidi ini perlu disikapi serius karena berkaitan dengan kepastikan pasokan rumah untuk Program Sejuta Rumah yang dicanangkan pemerintah. REI Banten menargetkan tahun ini pembangunan rumah subsidi bisa dibangun 15.000 unit.

Industri Properti I Pewarta: Siska: I Redaktur: Jihana

Exit mobile version