Mengintip Harta Penguasa Kaltim

KLIK BALIKPAPAN – Sebagai penguasa yang menahkodai daerah calon ibu kota negara, Gubernur Kaltim Isran Noor, dan wakilnya Hadi Mulyadi, menjadi fokus publik Indonesia.

Lantas, berapa kira-kira harta kekayaan mereka?

Dalam dokumen KPK terkait Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara 2020, tercatat sejumlah harta yang mereka laporkan.

Rinciannya, Isran Noor memiliki total kekayaan sebesar Rp 18,9 miliar atau 18.926.114.754. Harta Isran ini jauh melebihi wakilnya Hadi Mulyadi, yang total asetnya tidak sampai Rp 4 miliar, tepatnya Rp 3.934.539.230. Data Komisi Pemberantasan Korupsi ini tercatat di dokumen Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara 2020.

Isran punya empat aset tanah dan bangunan di Samarinda, nilai investasi totalnya Rp 16.189.048.000. Aset ini memberi sumbangsih paling besar dari total kekayaan Isran. Aset kedua yang terbesar, harta lainnya yang nilainya, dalam dokumen LHKPN 2020 tercatat sebesar 18.926.114.754.

Isran Noor tidak memiliki utang sama sekali. Ia punya Pajero Sport tahun 2011, hasil pemberian, yang nilainya Rp 170 juta. Pajero ini satu-satunya aset berupa alat transportasi dan mesin yang dilaporkan dalam LHKPN 2020. Aset lainnya berupa kas dan setara kas sebesar Rp 2.567.066.75.

Gubernur Isran juga dikenal memiliki jaringan Istana. Bahkan pada tahun 2013, ia pernah mengikuti konvensi capres Partai Demokrat. Belakangan, ia pindah perahu dan didaulat menjadi Ketua DPW Nasdem Kaltim.

Mengutip data KPU, di Pilgub Kaltim 2018, dalam penghitungan resmi, Isran Hadi menempati peringkat pertama dengan perolehan 417.711 suara. Disusul pasangan Rusmadi-Safaruddin dengan 324.224 suara.

Berikutnya pasangan Syaharie Jaang-Awang Ferdian Hidayat dengan 302.987 suara, dan pasangan cagub cawagub Andi Sofyan Hasdam – Rizal Effendi dengan 228.166 suara.

Wakil Isran Noor, Hadi Mulyadi, yang kini menahkodai Gelora Kaltim tercatat memiliki 33 aset berupa tanah dan bangunan di Samarinda. Total aset ini senilai Rp 3,1 miliar atau Rp 3.194.299.996. Aset ini pula yang mendominasi total kekayaan Hadi.

Hadi Mulyadi, dalam dokumen LHKPN KPK 2020, juga tercatat punya tujuh aset berupa alat transportasi dan mesin. Yang termahal, mobil Honda CRV tahun 2012, yang nilainya Rp 225 juta. Ia juga memiliki aset kas dan setara kas senilai Rp 567.131.086. Hadi tercatat masih punya utang Rp 324 juta.

Dua penguasa Kaltim ini dikenal harmonis dan saling mengisi. Keduanya terus berusaha meminta pusat agar porsi dana bagi hasil untuk Kaltim bisa meningkat. Seperti diketahui, dana perimbangan Kaltim masih jauh bila dibanding Papua dan Aceh.

Kaltim sebagai pemberi sumbangsih besar bagi pusat, tapi pengembaliannya bikin nafas tercekat. Pada 2019, setoran Kaltim ke pusat Rp 500 triliun, tetapi yang kembali ke Kaltim cuma Rp 20 triliun atau empat persennya saja. Padahal Kaltim menjadi penyumbang besar untuk APBN.

Pemprov Kaltim pernah berjuang untuk otonomi khusus namun tidak diterima.

Di bawah nahkoda Isran dan Hadi, Pemprov Kaltim juga terus berjuang menyoal dana bagi hasil migas dan SDA agar dinaikkan dari 15,5 persen menjadi 30 persen, tapi ditolak MK. Sampai Oktober tahun 2021, Kaltim juga masih berjuang untuk revisi UU Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah atau UU HKPD. Lagi-lagi klausul yang disampaikan belum juga diterima.

I Pewarta: Zen I Redaktur: Agung

Exit mobile version