Konsep Desain IKN

KLIK BALIKPAPAN – Pemerintah akan memulai pembangunan Ibu Kota Negara, Nusantara di Kaltim, yang diagendakan mulai pertengahan 2022. Salah satu pembangunan yang diprioritaskan adalah infrastruktur.

Pemerintah resmi mengangkat Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita IKN, dan Dhony Raharjoe sebagai wakilnya. Keduanya dilantik pada Kamis 10 Maret 2022.

“Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban saya sebagai kepala dan wakil kepala Otorita IKN, dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Memegang teguh UUD NKRI, tahun 1945. Dan menjalankan segala Undang-undang dan peraturan dengan setulus-tulusnya. Serta berbakti kepada masyarakat, nusa dan bangsa,” demikian sumpah yang diucapkan keduanya.

Bambang mengaku akan bergerak cepat dengan berkoordinasi bersama Kementerian/Lembaga terkait untuk segera mengeksekusi rencana besarnya membangun IKN.

“Pada hari ini kami memulai satu kerja baru, membangun kota yang inklusif, kota yang hijau, kota yang cerdas, dan kota yang berkelanjutan,” ujar Bambang Susantono usai dilantik.

Seperti diketahui pembangunan IKN harus mengimplementasikan tiga pilar. Yakni, mencerminkan identitas nasional, menjamin keberlanjutan sosial, ekonomi dan lingkungan, serta mewujudkan kota cerdas, modern dan berstandar internasional.

IKN juga harus menunjukkan keberlanjutan kehidupan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan.

Karenanya, konsep pembangunan IKN diklaim dilakukan dengan meminimalisir intervensi alam, mengintegrasikan ruang-ruang hijau serta biru dan mempertahankan keberadaan hutan Kalimantan.

Kementerian PUPR telah menyusun dokumen perencanaan dari tahap makro, meso dan mikro, termasuk Detailed Engineering Design sebagai acuan pelaksanaan pembangunan fisik IKN Nusantara.

Konsep desain IKN itu mengcau pada lima poin berikut:

  1. Smart Workplace

Konsep ini menjunjung tinggi kolaborasi dan keterhubungan antar seluruh pihak. Dengan menerapkan desain kompleks pemerintahan yang terkonsolidasi dan terkoneksi antar bangunan, akan mewujudukan lingkungan kerja yang sehat, people oriented, perkantoran dengan konsep hijau dan berkinerja tinggi.

  1. Smart Living

Konsep ini akan mewujudkan kota dengan mengedepankan kehidupan kompak berkinerja tinggi, efisien dan livable sehingga mewujudkan hunian Inklusif berbasis komunitas.

  1. Smart Mobility dan Transportation

Konsep ini dimaknai sebagai ibu kota berbasis transit, mengutamakan pergerakan cepat, efisien dan sehat bagi warga kota yang ditunjang dengan 80 persen transit transportasi publik, iklim kondusif untuk pejalan kaki, serta mengadaptasi smart transport dan autonomous system.

  1. Smart Nature Preservation

IKN akan dibangun menjadi kota yang tetap menjaga ekosistem alam dan hidup bersinergi dengan alam, semisal meningkatkan kekayaan dan keberagaman flora dan fauna dan mengembangkan botanical garden dan International Center for Tropical Forestry.

  1. Smart Transformation of Nation and Culture

Konsep ini mewujudkan kota dengan mengedepankan kehidupan berbangsa dan berbudaya melalui ruang-ruang simbolis bersama untuk merayakan kesatuan dan kebhinnekaan nusantara.

Arsitek Indonesia Pemenang Sayembara Desain Ibu Kota Negara, Sibarani Sofian, pernah mengungkap panjang lebar rencana pembangunan di IKN. Hal itu ia kemukakan di tayangan Youtube: Helmy Yahya Bicara, 2 Maret 2022.

Menurut Sibarani, pembangunan IKN akan diwujudkan menjadi kota unik yang tidak copy paste dari tempat lain di dunia. Kota yang tumbuh dari Nusantara. Bagaimana alam dirayakan di satu kota. Yakni melalui pembelajaran dari kegagalan dan keberhasilan dari setiap kota.

Menurutnya tidak ada satu kota pun yang mirip yang bisa diambil semuanya.

“Jadi ada hal yang bagus di Washington DC yang mungkin lumayan, di Canberra (Australia) walaupun banyak yang bilang kotanya sepi, terlalu adem, tidak hijau tapi kotanya tidak aktif. Ada juga seperti Puterajaya yang sangat monumental, tetapi sepi juga. Karena terlalu dekat dengan Kuala Lumpur, orang enggan tinggal di situ. Jadi kita belajar dari semua hal-hal yang baik dan buruk, dan kita gabungkan ilmu itu dalam IKN,” jelasnya.

Ia melanjutkan, “Untuk pembangunan IKN, rencananya akan menggunakan konsep kota yang dikelilingi air dan hijau. Yaitu dengan prinsip kota yang memiliki kepulauan, yang transitnya terhubungkan tapi dikelilingi hijau dan air. Jadi dekat kemana-mana, dan dalam lingkup ten minute city.”

I Pewarta: Sika I Redaktur: Muchlis

Exit mobile version