Sudut Balikpapan

406 Nakes Terancam Hilang Pekerjaan

KLIK BALIKPAPAN – Ratusan tenaga kerja kesehatan Balikpapan terancam kehilangan pekerjaan. Data Dinas Kesehatan kota ini menyebut, saat ini ada 488 nakes yang masih berstatus tenaga honorer. Padahal mulai tahun depan, Pemerintah Pusat akan menghapus tenaga honorer.

Sehingga nasib ratusan nakes ini terancam kehilangan pekerjaannya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty mengamini jumlah nakes honorer sebanyak 488 orang. Mereka tersebar di puskesmas dan rumah sakit daerah.

Dio, sapaan karib Sri, menyampaikan dari 488 nakes hanya 82 nakes honorer yang bisa diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK. Perhitungan ini mengacu kuota yang diberikan Pemerintah Pusat.

“Pemerintah Balikpapan telah mendata, saat ini di faskes Pemkot ada 488 tenaga kesehatan honorer. Sedangkan kuota yang tersedia baru 82,” terang Dio. Dengan mengacu hitungan ini, meski 82 nakes sesuai kouta dipenuhi tapi masih ada sekitar 406 nakes yang terancam kehilangan pekerjaan.

Untuk menyiasati agar ratusan nakes lain tidak kehilangan pekerjaannya, pihak Dinkes mengajukan tambahan dana alokasi umum ke Pemerintah Pusat.

“Tujuannya agar bisa mengakomodir ratusan nakes kesehatan menjadi PPPK. Sehingga nasib mereka menjadi jelas,” ujar Dio. Ia mengatakan pengajuan itu lantaran melihat kemampuan anggaran Balikpapan.

Ia bilang, kalau hanya mengandalkan keuangan daerah maka yang terakomodir sangat terbatas.

“Jadi kita sedang memperjuangkan ke Pusat,” tuturnya.

Sri menilai selama ini nakes honoer sangat berperan aktif bahkan menjadi garda terdepan dalam penanganan pandemi. “Jasa mereka tidak bisa dibiarkan begitu saja. Mengingat nakes honorer telah berkontribusi besar khususnya selama pandemi,” paparnya.

Ia berharap Pemerintah Pusat dapat mengabulkan usulan Balikpapan untuk mengakomodir tenaga nakes honorer menjadi tenaga PPPK.

I Pewarta: Taufik I Redaktur: Jihana

Back to top button